Anyir! Uh… Perutku berontak.
Hidungku tak berfungsi. Mataku merasa jijik.
***
Detak jantungku kembali hadir, berdegup keras. Tak ada jeda yang membatasi, tak ada sunyi menyelimuti.
Hanya suara itu. Ya, suara itu. Masih bernyawa.
Aku beranjak, meninggalkan tempat itu. Lambat laun, hanya menyisakan fatamorgana.
Aku sudah merasa sedikit tenang. Suara itu sudah pergi, semoga tak hadir kembali.
Ringan sekali tubuhku, aku melihat kuning, putih dan…gelap.
***